Cara membuat tempat minum semut rangrang

Bagaimana cara membuat tempat minum semut supaya tidak masuk air gula. Apakah di buat tinggi atau pendek? Bagi mas bro sebetulnya tidak menjadi kendala walupun tempat minum semut terlalu tinggi, tinggal bagaimana caranya saja. Minimal semut rangrang tidak terganggu ketika menambah air minum. Sedikit demi sedikit kita tuangkan air minuman ke dalam tempatnya adalah cara yang tepat.


Cara Terbaik Membuat Tempat Minum Semut

Berbagai macam cara sudah saya bagi, mulai dari awal ternak kroto. Tempat minum yang semula hanya mengandalkan pemikiran sendiri dari potongan botol plastik sampai tutup toples diberi batu kerikil. Tetapi cara tersebut masih saja belum membuat kita tenang dan nyaman. Ada juga yang memakai kertas tisu dan busa, berguna untuk menyerap air gula supaya semut tidak tenggelam. Ada juga menggunakan piring, banyak sekali tekniknya dan bermacam macam. Tujuannya adalah mencari cara terbaik dari sebelumnya.


Cara terbaik membuat tempat minum semut tidak jauh dari bahan yang kita pakai selama ini. Jika terlalu tinggi menyebabkan semut masih saja masuk ke air dan akhirnya tidak bisa naik kembali dan mati. Sekarang kita buat tempat minum semut sedikit lebih pendek lagi.

Untuk tingginya memang Mas bro gak ukur tapi saya punya patokan khusus yaitu tempatnya dibuat di bawah tinggi ukuran semut rangrang. Kalau masih tenggelam bisa dipotong atau dikurangi ketinggiannya. Buatlah titik tempat minum lebih banyak serta sesuaikan dengan koloninya apakah besar atau kecil. Semakin daya tampung air minimum sedikit maka akan cepat habis.

Media bebas, mau pakai botol plastik atau tutup toples silahkan. Pada intinya air gula tingginya tidak melebihi tinggi semut rangrang. Sehingga ketika menambah air minum gula sebanyak apapun sesuai kapasitas tempatnya semut masih bisa berjalan ketepi (semut masih bisa berenang atau berjalan). Untuk tempat minum semut rangrang yang sudah ada bisa dipotong atau bisa membuat tempat baru.

Beres to...simple jelas ora neko neko iku sing digoleki. Silahkan mau pakai yang mana pokoknya enak dilakukan buat sobat semua. Semoga bisa bermanfaat ojo kelalen karo cendole. Matur nuwun

Baca juga :

9 comments:

  1. mau nanya pak boss, kenapa ya tempat minum selalu dipakai sebagai tempat sampah.... terima kasih sebelum dan sesudahnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biasanya tempat minum yang banyak sampah, karena semut tidak punya jalan keluar untuk membuang sampah menyebabkan kotoran hanya berkumpul di situ2 saja atau sekitarnya.

      Delete
    2. terimakasih mas Bro, semoga tambah Jaya dan berkembang.

      Delete
  2. Mas bro mau tanya,saya masih baru jg msh blajar,kemaren saya nangkep semut trs sarang itu banyak sekali semut hitam bersayap,koloni jg calon ratu jg ada tapi tidak ada sama sekali larvanya.apakah biss semut2 itu nanti membuat rumah baru di toples.atau kita buang aja semut tadi trs saya ngambil lg dari alam.katanya kalao di campur perang?suwun mas brooo tak tunggu jwbnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyaanya sama dg satunya. Yaa wes tak ulang lagi. "Kalau tidak ada larva setidaknya ada telurnya yang nantinya akan berproses jadi larva untuk membuat sarang, tunggu ae,. Beda koloni memang perang tapi tidak semuanya mati ".

      Delete
  3. gak semua mati tp paling2 koloni semut yg kalah tinggal sedikit :D
    #salam dari wong kudus tp pernah tekan bandung lan sak konco2ne :P

    ReplyDelete
  4. utk satu koloni sebaiknya berapa toples?dan akah hrus dlm satu rak ?trimaksh

    ReplyDelete
  5. Kalau menggunakan cara perkoloni nantinya akan makan tempat sebaiknya di satukan saja. Rak bisa menampung lebih banyak toples sesuaikan saja dengan kapasitas raknya.suwun

    ReplyDelete
  6. assalamu'alaikum

    Mas, ane lg nyba budidaya rang2, ada 50 tpls, -+ udh 8 bln. tp 3 bln trakhr ga ada tlr pasir di tiap toples, pakan dn mnm lancar, udara sejuk dn tdk bising.

    yg jd kndala, apa drones sangat berpengaruh trhdp prdktfts koloni ?? bgmn solusi nya ?? apa ada suplemen atau vitamin khusus ??
    mohon pencerahan nya.

    Jazakallah.

    ReplyDelete